Kapan Anda Harus Berhenti Telanjang di Depan Anak? Ini 3 Tandanya

Setiap keluarga punya nilai budaya yang berbeda-beda. Batasan anggota tubuh yang boleh dilihat oleh sesama anggota keluarga pasti berbeda-beda. Pertanyaannya adalah, kapan anak mulai tidak boleh melihat orangtuanya telanjang?

Saat ia masih kecil, Ayah maupun Bunda pun pasti pernah mengajaknya mandi bersama. Lagipula, Bunda juga perlu membuka dadanya agar dapat memberi anak ASI yang dibutuhkannya.

Bahkan, para ibu banyak yang masih mengizinkan anaknya ‘mentil’ sekalipun ia sudah lepas sepenuhnya dari ASI, Beberapa orangtua sampai kebingungan untuk mengajarkan perihal tubuh privasi mana yang boleh dilihat anak dan mana yang tidak boleh.

Orangtua yang terbiasa memakai bikini saat di pantai memiliki batas toleransi lebih longgar soal bagian tubuh mana yang boleh dilihat anak. Berbeda dengan orangtua yang ibunya mengenakan hijab yang lebih dulu membatasi anaknya untuk melihat orangtuanya telanjang.

Sebagian orang berpendapat bahwa saat sudah selesai ASI, ia sudah tidak boleh melihat payudara ibunya. Tetapi ada yang masih memperbolehkan dada ibu terlihat oleh anaknya karena menganggap bahwa anaknya tidak akan berpikir vulgar jika melihat ibunya telanjang.

Namun, apa tanda utama yang harus diperhatikan orangtua agar tahu kapan harus mulai saling menjaga anggota tubuh mana yang boleh terlihat dan mana yang tidak boleh? Kapan anak sebaiknya harus berhenti kita anggap anak kecil yang tidak bereaksi saat melihat orangtuanya telanjang?

1. Saat Orangtua mulai mengajarkan anggota tubuh

Orangtua pasti tak asing dengan pengenalan anggota tubuh anak dan kaitannya dengan melindungi mereka dari kejahatan pelecehan seksual. Di tahap ini, anak mulai belajar, anggota tubuh mana yang boleh dipegang dan dilihat oleh orangtua dan orang kepercayaannya, serta mana saja anggota tubuh yang tidak boleh dilihat orang lain.

Karena sudah mendidik anak dengan pemahaman ini, anak akan mulai belajar tentang hal yang tabu dan tidak tabu. Jika ia sudah tahu bagian tubuh mana yang harus ditutupi dan mana yang tidak, maka Anda tak akan merusak pemahaman dirinya soal batasan berpakaian, bukan?

2. Saat ia mulai malu-malu ketika melihat orang lain berpakaian terbuka

Biasanya ini terjadi pada anak lelaki ke perempuan dewasa. Saat ia melihat tayangan televisi atau melihat perempuan seksi secara langsung, bisa jadi ia memalingkan wajah atau justru tersipu malu melihatnya.

Hal ini terjadi karena didikan orangtua yang telah memberikan batasan tentang anggota tubuh yang tabu dan tidak tabu dilihat. Sehingga terkenang di dalam ingatannya bahwa anggota tubuh itu tak boleh dlihat lagi oleh orang lain, bahkan orangtuanya sendiri. Begitupun berlaku sebaliknya.

3. Ketika ia sudah muai ingin mengunci toilet saat mandi

Jika anak sudah menerapkan pentingnya menutup pintu toilet saat mandi dan kegiatan membersihkan diri lainnya. Jika selama ini kita berpikir bahwa anak tidak punya pilihan atas keputusan itu, kini saatnya kita mulai memikirkan hal tersebut.

Romper menyatakan bahwa kita harus mulai mengajari anak bahwa tubuh yang telanjang adalah sesuatu yang alami tergantung lokasinya. Namun perlu ditambahkan juga, bahwa setiap negara dan rumah memiliki budayanya tersendiri.

Semoga pertimbangan kita saat mengasuh anak adalah menyesuaikan dengan perkembangan zamannya. Bukan karena ego kita semata.

 

 

 

source : The Asian Parent

Leave a comment