KEBAIKAN ALLAH MEMAHKOTAI ANDA

“Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, …..” (Mazmur 65:12)

Saya rindu terjadi terobosan bagi para semua mitra kerja Maria Magdalena Ministries di mana Allah memahkotai tahun dengan kebaikan-Nya (Mazmur 65:12). Saya rindu janji-janji Allah tidak sekedar kata-kata yang tertulis di buku, tetapi menjadi kenyataan dalam kehidupan saudara setiap hari. Saya rindu Anda hidup dalam hujan berkat Allah, bukan sekedar percikan berkat-Nya.

Mari kita belajar dari seorang raja Israel yang selalu berhasil – ia cuma gagal sekali – yaitu raja Daud. Dari seorang gembala yang dilecehkan kakak-kakaknya, tidak diperhitungkan oleh keluarganya; menjadi raja Israel yang berhasil yang namanya dipromosi Tuhan sedemikian rupa, yang sampai sekarang tetap dikenang orang sebagai raja Israel yang besar. Apa rahasia di
balik keberhasilan raja Daud?

Mazmur 5:13 – Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Mazmur 44:4 – Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada mereka.

Dalam bahasa Inggris dipakai kata “favor” untuk “berkenan”. Kata-kata “anugerah” (Maz. 5:13) dan “berkenan” (Maz. 44:4) atau “favor” artinya suatu kebaikan atau kemurahan yang sebenarnya tidak layak kita terima.

Mazmur 23:6 – Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku mau diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Mazmur 27:12 – Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup!

Daud berhasil karena ia percaya (“aku percaya”) akan kebaikan Allah, ia selalu memperkatakan apa yang ia percayai hingga kebaikan Allah dinyatakan. Bila kebaikan Allah ada pada kita, serumit apa pun masalah yang kita hadapi, kita pasti akan keluar dari masalah dengan berhasil, selalu menang, selalu lepas. Daud sungguh-sungguh mempunyai iman dalam kebaikan Allah. Justru di tengah kesulitan, ia berkata aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan.

Selama hampir 17 tahun saya ikut Tuhan, tidak pernah saya melihat satu hari buruk. Bukan berarti saya tidak mengalami tantangan sama sekali; tetapi justru dalam tantangan itu saya melihat kemurahan Tuhan dan tangan-Nya turun menolong saya. Bila Saudara dalam
masalah, fokus pada Tuhan dan kebaikan-Nya maka Tuhan Yesus akan membela Anda. Ketika Sadrakh, Mesakh dan Abednego dilempar ke dapur api, raja Nebukadnezar melihat orang ke-empat. Ini terjadi karena Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap fokus pada Tuhan dalam
keadaan apa pun. Bila Anda fokus pada Tuhan di tengah masalah, maka setan melihat Anda berdua. Dengan siapa? Dengan Pengacara kita, Pembela kita yaitu Yesus Kristus dari Nazaret (Ibrani 7:25 – Yesus hidup selamanya sebagai Perantara / Pengacara kita – yaitu orang di antara hakim dan penuduh kita yaitu setan). Jadi sebenarnya orang Kristen tidak mungkin kalah karena punya Pembela / Pengacara yang paling hebat. Mengapa Tuhan menganugerahkan kebaikan-Nya kepada kita?

Tujuan utama Tuhan menganugerahkan kebaikan-Nya kepada kita adalah agar kita berhasil. Mazmur 35:27b – Biarlah mereka tetap berkata: “TUHAN itu besar, Dia menginginkan keselamatan hamba-Nya!” Dalam bahasa Inggris ayat itu berkata: And let them say continually, “Let the LORD be magnified, Who has pleasure in the prosperity of His servant.”

Tuhan senang melihat anak-anak-Nya berhasil. Karena ketika kita berhasil secara supranatural – dalam bisnis, dalam mengatasi masalah dan lain-lain – orang bertanya rahasia keberhasilan kita. Katakan saja: “Saya bisa berhasil karena kebaikan Allah!!” Kalau Saudara mengatakan bahwa Dia yang membuat Saudara sukses, maka Saudara memuliakan nama-Nya. Orang akan
terheran-heran melihat Saudara berhasil dalam bisnis yang menurut logika mestinya Anda tidak bisa kerjakan. Orang akan kagum melihat wajah Anda bersukacita dan perkataan mulut Anda tetap positif sekali pun Anda di tengah masalah. Itu menunjukkan bahwa Anda  menguasai masalah, bukan sebaliknya dikontrol oleh masalah. Keberhasilan kita membuat Tuhan tampak baik dan menarik di mata orang lain. Mereka lalu ingin mengenal Tuhan kita.

Bagaimana agar kebaikan dan kemurahan Tuhan menjadi kenyataan?

Perkataan mulut berhubungan dengan manifestasi yang akan Anda alami. Hanya tahu mengenai kebaikan Allah, tahu mengenai keselamatan dari Tuhan, dan tahu ada
kelepasan dari Tuhan tidak otomatis membuat apa yang Anda ketahui tersebut menjadi kenyataan. Perhatikan kembali Mazmur 35:27b, “Biarlah mereka tetap / terus berkata: ……” Ada hubungan yang sangat erat antara perkataan mulut dan mujizat.

Hal memperkatakan ini jelas tertulis dalam Mazmur 91:1-3 dan Mazmur 107:1-2. Mazmur 91:1-3 – Orang yang duduk dalam naungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.

Mazmur 107:1-2 – Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN,
yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan.

Jadi mengetahui saja tidak cukup. Anda perlu memperkatakannya dengan hati yang percaya, karena yang diucapkan mulut keluar dari hati (Matius 12:34b). Markus 11:23 – Yesus berkata: “Barangsiapa berkata kepada gunung ini …… Asal tidak bimbang hatinya ……. dst” Tidak bimbang hatinya, artinya percaya. Jika bimbang Anda tidak akan melihat kebaikan-Nya.

Dalam Bilangan 14:28 Tuhan sendiri bersumpah akan melakukan apa yang diucapkan mulut kita. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan dihadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.

Mujizat terletak di mulut Anda, karena perkataan Anda yang sesuai Firman membuat surga bekerja. Demikian berkuasanya mulut, karena itu jaga hatimu, isi setiap hari dengan firman. Tulis firman di hatimu supaya bisa spontan memperkatakannya. Bagaimana menulis firman di
hati kita? Daud berkata: “….lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir” (Mazmur 45:2). Jadi setiap kali Anda memperkatakan firman, lidah yang memperkatakan itu menuliskannya di hatimu.

Lepaskan iman jenisnya Allah, God’s kind of faith. 

Ingat ketika Yesus mengutuk pohon ara? (Matius

21:18-19, 20-26 dan Markus 11:12-14, 20-26). Murid-murid tercengang melihat pohon ara itu kering: “Bagaimana mungkin? Dahsyat betul! Koq bisa? Di Markus 11:22 Yesus menjawab “Percayalah kepada Allah!” Dalam bahasa aslinya yaitu Yunani dikatakan “Miliki iman
jenisnya Allah” atau “have the God kind of faith.”

Apakah kita memilikinya? Ya! Roma 12:3 mengatakan “…..menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah….” Berarti iman yang ada pada diri kita berasal dari Allah, dikaruniakan oleh Allah. Waktu orang lahir baru, Allah menaruh iman-Nya dihati orang itu. Jadi Anda yang lahir baru sudah punya “deposit” yang benar yaitu iman jenisnya Allah. Kalau apa yang dikatakan Allah dan Yesus terjadi, maka Anda yang punya jenis iman yang sama, dapat melakukan hal yang sama. Kalau Anda berkata, pasti juga terjadi. Ketika kita
memperkatakan firman itulah saat kita melepasakn iman.

Karakter iman adalah seperti “biji” atau “benih”. Biji tidak memberi manfaat apa-apa bila disimpan terus. Tetapi bila biji dilepas ke tanah, ia akan memberi buah. Demikian pula halnya dengan iman, tidak ada gunanya Anda berkata, “Saya percaya koq di dalam hati saya” tetapi Anda tidak pernah melepaskannya. Iman yang tidak diperkatakan adalah sama seperti biji yang disimpan. Tidak akan memberi buah sama sekali. Berapa lama kita memperkatakannya?

Waktu kita melepaskan iman, maka hal itu terjadi di alam roh. Yang kita tunggu adalah manifestasi di alam jasmani. Masalahnya orang Kristen kedagingan lebih percaya pada panca inderanya – apa yang dilihat, apa yang didengar dan dirasa – daripada janji Allah. Hidup
yang dikontrol oleh panca indera, tidak benar di hadapan Tuhan, karena orang benar hidup karena iman, bukan karena melihat (2 Korintus 5:7).

Iman mengubah fakta yang negatif, kenyataan yang hancur-hancuran menjadi seperti apa kata Tuhan. Kebenaran mengubah situasi. Jadi saudara harus membedakan antara FAKTA dan KEBENARAN. Fakta adalah segala sesuatu yang dilihat oleh panca indera, sedangkan kebenaran adalah segala sesuatu yang dikatakan Tuhan.

Kalau Saudara lebih percaya fakta, hidup Anda hancur. Sebaliknya kalau Saudara percaya kebenaran, percaya janji Allah, hidup Saudara berkemenangan.

Sebelum manifestasi terjadi di alam jasmani, jangan berhenti memperkatakannya. Setiap kali Saudara memperkatakan, Saudara sedang menabur iman. Anda menabur iman terus dan terus, dan terus sampai suatu saat iman itu cukup ….. dan manifestasi terjadi. Semua
janji Allah digenapi dengan iman dan ketekunan / kesabaran. Tidak ada yang instan.

Posisi Saudara setara dengan Yesus Kristus

Tahukan Saudara bahwa orang Kristen lahir baru mempunyai posisi yang setara dengan Yesus Kristus? Efesus 2:6 mengatakan: Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.

Kalau Saudara duduk bersama Kristus, Saudara tidak dapat dikalahkan sedetik pun oleh iblis. Iblis bisa menyerang, tetapi dia tidak mungkin menang. Tetapi kalau Saudara dikuasai masalah dan berkata: “Masalahku terlalu besar, saya tidak sanggup, saya tidak kuat…” berarti Saudara mengatakan bahwa setan lebih kuat dari Saudara, setan berada di atas Saudara dan saudara di
bawahnya. Orang Kristen yang rohaninya duduk bersama-sama Kristus akan berkata, “Saya bukan orang rata-rata. Apa yang Yesus lakukan, saya dapat lakukan juga. Bagaimana Yesus hidup waktu di bumi, demikian juga hidup saya.” Itu yang dikatakan Efesus 2:6 –
didudukkan bersama-sama Dia di sorga.

Mazmur 41:12 – Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku, apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku.

Dalam Mazmur tersebut, raja Daud berkata bahwa tidak ada musuh yang bisa menang atas dirinya, tidak ada problem yang bisa mengalahkan dia karena Allah berkenan kepadanya, karena kebaikan Allah ada padanya.

Sebagai umat perjanjian Allah, Anda bisa mengatakan yang sama seperti yang dikatakan raja Daud. Kemurahan Allah, kebaikan Allah atas hidup Anda memampukan Anda melakukan hal-hal di luar kemanusiawian Saudara, hal-hal yang adikodrati, yang supranatural. Kalau Anda
hidup dengan kebaikan Allah, Anda akan melihat adikodratinya Tuhan ditambahkan di alamiahnya Saudara sehingga Saudara menjadi umat yang adikodrati. If you live with the favor of God, you will see God’ super on top of your natural.

Jadi yang membuat Saudara dan saya berhasil bukanlah intelektual atau modal atau koneksi kita; tetapi kebaikan Tuhan. Kalau kebaikan Tuhan ada pada kita, kita pasti berhasil. Bukan APA yang kita miliki tetapi SIAPA yang bersama kita yang menentukan kita berhasil atau tidak.

Ayub 10:12 – “Hidup dan kasih setia (favor and goodness) Kau karuniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.” Ayub berkata bahwa ia akan melihat kebaikan Tuhan, ia tidak akan binasa dan mati, tetapi akan melihat pemulihan. Ayub bicara positif di tengah
masalah yang bertubi-tubi menimpanya: anak-anaknya mati, kekayaannya habis, kulitnya penuh penyakit. Apakah perkataan Ayub tersebut ada hubungannya dengan kelepasannya 9 bulan kemudian? Ya, ada. Dan kita semua tahu pemulihan yang dialami Ayub benar-benar
adikodrati, di luar kemampuan manusiawi Ayub.

Sebagai umat perjanjian Allah, Saudara bisa claim kebaikan Allah. Setiap bangun pagi, katakan: “Di dalam Kristus aku umat perjanjian Allah, aku milik Allah, aku dimeteraikan dengan darah Yesus dan Roh KudusNya. Di dalam Kristus, kebaikan Allah turun atasku. Aku memakai mahkota kemurahan Allah. Kebaikan Allah berjalan di depanku. Kebajikan dan kemurahan selalu mengikuti aku kemana pun aku pergi seumur hidupku. Aku percaya akan melihat kebaikan Allah dinyatakan tahun ini dalam hidupku, dalam keluargaku, dalam bisnisku,
dalam pabrik dan proyek-proyekku, dalam tabunganku, dalam jasmaniku. Alkitab berkata orang yang benar dipagari Tuhan dengan kebaikan Allah seperti perisai. Sekarang, sementara aku memperkatakannya, kebaikan Allah berupa perisai sedang memagari aku. Biarlah aku
– orang yang ditebus Tuhan berkata seperti itu. Dan terjadilah sesuai apa yang aku katakan.”

Praktekkan dan deklarasikan setiap pagi …. dan harapkan mujizat, harapkan yang luar biasa, yang suprantural.

Saya berdoa tidak satu pun mitra kerja yang melihat hari malapetaka, hari yang mengerikan, sebab Saudara duduk dalam lindungan yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Makakuasa dan saudara berkata kepada Tuhan: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

 

 

Source : Saya kurang tahu persis darimana article ini diambil, namun kalau dilihat ari nama Maria Magdalena Ministry maka barangkali bisa dilihat di website ini http://www.indrigautama.org/. Saya mendapatkan lewat sharing kakak rohani saya lewat email di tahun 2006 silam. ini sangat memberkati saya, semoga ini juga bisa menjadi berkat bagi Good People. GBU

Leave a comment